Minggu, 22 Mei 2016

TERANG BULAN 8 RASA

Terang Bulan 8 Rasa Surabaya


Salah satu inovasi martabak markobar : 16 rasa!
Lagi booming terang bulan 8 rasa atau ada yang bilang martabak (manis) 8 rasa, gara-gara anak presiden Jokowi yang lagi bisnis martabak markobar, terus dibilangin kampungan sama salah satu haters mereka. Yang unik Kaesang dan Gibran malah menyikapi komentar kampungan itu dengan nada satire yang berefek pada ketertarikan orang-orang pada dagangan mereka. Ha ha... Termasuk aku malah penasaran sama martabak yang katanya kampungan itu.

Sayangnya di kotaku tercinta Surabaya ini (cielah...) mereka belum buka cabang. Tapi dari hasil risetku di google, sudah ada beberapa orang yang jualan terang bulan 8 rasa yang konsepnya mengadaptasi pizza ini. Di Surabaya Barat sendiri, terutama di daerah G-Walk Ruko Taman Gapura, ada beberapa penjual martabak dan terang bulan antara lain Volcano, Deli, dan Master Q. Namun yang menyediakan 8 rasa ini baru Volcano dan Deli. Nah, pas kesana aku sekilas lihat harganya, Deli lebih mahal karena untuk varian 8 rasa loyang kecil dibanderol harga 90 ribu, sementara loyang besar 105 ribu. 

Akhirnya aku memilih nyobain yang di Volcano. Ini dia hasil jeprat jepretku selama menunggu pesanan :
Penampakan outletnya (abaikan orang yang lagi menelepon :D)
Menu terang bulan original

Menu terang bulan yang berbagai rasa
Sebenarnya Terang Bulan Volcano ini juga menyediakan martabak, tapi karena lagi pengen terang bulan jadi aku skip aja menu martabaknya. Keunikan martabaknya adalah tambahan keju mozarella yang dikenai biaya tambahan 25 ribu, diluar harga martabaknya. Dan yang seru adalah pas ngintip proses pembuatannya, setelah martabak matang dan dipotong-potong, di atasnya diberi potongan keju mozarella yang kemudian dibakar pakai alat yang biasa dipakai untuk burn Creme Brulee. Jadinya mozarellanya banjir meleleh gitu... So yummy...

Tapi karena sudah dari awal bertekad untuk beli terang bulan, jadinya yah, martabak mozarellanya disingkirin dulu deh. Aku pesan terang bulan dengan adonan red velvet (tambah 5 ribu), lalu pilihan rasanya ditentukan yang masak. Harganya selisih 15 ribu kalau ingin menentukan toping terbulnya. Lagian karena ini baru percobaan pertama dan pilihan topingnya banyak bangettt... jadi aku serahin ke yang masak aja deh. 

Sayangnya pas menunggu pesenanku dibikinkan, kok ya hujan tiba-tiba turun. Deras pula. Dan ini berlangsung sampai pesananku selesai. Jadinya harus ngiler dulu nyium aroma martabak yang dipesan oleh meja sebelah plus aroma terbul pesenanku yang sudah jadi. Sewaktu liat kardus martabaknya yang kecil, aku mikir wah, ini ntar terbulku bakal tumpang tindih dong kalo harus ditumpuk-tumpuk biar muat. Eh ga taunya pas diantar oleh si mbak, kardusnya kayak kardus pizza, lebar banget dan gede. 

Begitu reda, langsung tancap gas ke rumah deh. Gak sabar mengeksekusi terbul yang (katanya) melegenda itu. Dan ini dia penampakannya :

Warna merahnya cantik sih. Sayangnya terbulnya udah mulai dingin waktu nyampe rumah. Tapi rasanya masih tetep enak. Diameternya 30 cm, jadi puas dimakan rame-rame. Karena orang rumah pada pengen ngincipin semua topingnya, jadi aku potong tiap toping kecil-kecil. Dan walaupun sudah dikeroyok oleh 5 orang, aku tetap kekenyangan makan terbul ini. Oya, toping yang aku dapatkan ini adalah : krim keju, selai blueberry, oreo, cha cha, keju, chocochip, selai stroberi, sama meises cokelat. Mungkin karena harganya lebih murah ketimbang menentukan topingnya sendiri, jadi sekilas kayaknya topingku ini dipilihkan yang murah-murah. Tapi it's okey... toh rasanya tetap maknyus... Apalagi bikin kenyang. Paduan rasa terbul red velvet dengan tiap toping juga enak. Jadinya pengen nyobain rasa yang lain macam blackforest atau green tea gitu. Terus martabak mozarellanya... Well, masuk list dulu aja deh. Terlalu banyak menu yang pengen dicoba dari Terang Bulan Volcano ini jadi aku bingung sendiri. Padahal kuliner Surabaya masih banyak juga yang butuh dieksplor. 
SUMBER :
http://hobikuliner.blogspot.co.id/2016/02/terang-bulan-8-rasa-surabaya.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar